Memakai jasa Self Publishing sudah bukan “aib”
bagi penulis di Indonesia. Print
on demand, justru
sebuah solusi yang sangat baik dan menambah kekayaan khazanah karya bagi bangsa
ini. Mari kita luruskan stigma buruk tentang self publishing.
Self Publishing juga merupakan wadah karya yang tidak kalah dengan
penerbit mayor. Banyak yang bilang kalau Gramedia, Mizan, mempunyai gengsi
tersendiri. Okelah, gengsi itu ada di hati para penulis kita. Tapi, kalau bicara
kualitas tunggu dulu. Karena Kualitas buku tidak bergantung pada siapa penerbitnya,
isi buku sepenuhnya tergantung pada kualitas isi. Tentu, Anda bisa lebih
berkualitas.
Tidak diterima di Gramedia dan penerbit mayor lain?,
bukan berarti naskah Anda jelek, tidak layak, atau buruk, alasan yang tepat
adalah, tulisan Anda tidak sesuai “selera” mereka. Benar, ini yang saya alami,
dan menurut pengakuan beberapa penulis lainnya.
Jadi, bila Anda penulis yang baik, maka baiklah tulisan Anda. Hukum ini belum berubah. Memang benar, pihak penerbit menyediakan editor terlatih untuk mengedit tulisan Anda. Tapi apa yang menghalangi Anda untuk melakukan hal yang sama?.
Pena Media Publishing adalah jawaban dari kegalauan Anda
untuk menerbitkan karya. Editor
penyunting naskah
dan desain grafis untuk merancang cover kami profesional. Pada dasarnya, Pena Media Publishing telah
melakukan hal yang sama dengan dengan penerbit mayor.
Bagaimana keuntungan menerbitkan karya lewat indie?. Saya
jelaskan beberapa hal yang tidak bisa dilakukan oleh penerbit mayor, namun bisa dilakukan oleh self publisher, seperti;
1.
Cetak Kapan Saja, tidak ada batasan kapan waktu
untuk menerbitkan buku. Tinggal kirim naskah, buku Anda akan segera di tangan.
Cepat dan mudah.
2.
Kaya Karya, di penerbit mayor, karya Anda
akan “digantung” kira-kira 3
bulan sebelum mendapat jawaban
(diterima atau ditolak). Bila dihitung, Anda bisa berkarya
hanya 3 kali dalam satu tahun. Itupun, kalau semua naskah Anda semua diterima. Berbeda jika Anda memilih jalur indie. Naskah lansung menuju mesin cetak. Sepuluh karya dalam satu tahun?, why not?.
3.
Karya dalam Kendali Anda (Penulis), penerbitan indie sejatinya bukan penerbit. Penerbitnya adalah Anda sendiri. Andalah yang menentukan segalanya mulai dari isi, judul, desain sampul & interior sampai jumlah halaman. Kalau penerbit mayor?, dipastikan
tulisan Anda ada “campur tangan” dari editor.
4.
Terserah Anda, kalau Anda penulis yang mampu mengedit dan mendesain sendiri sampul buku, naskah tidak perlu diedit, Anda cukup mengirim email kepada kami, dan
beres.
5.
Biaya Hemat, ada beberapa pilihan Paket Penerbitan menarik
yang kami tawarkan, tentu, dengan biaya sangat ngirit dan murah meriah.
6.
Royalty Milik Anda, Pena Media Publishing tidak berbelit-belit,
karena Anda bisa menjadi penulis, distributor, dan manajer sendiri buku Anda.
100% laba buku bisa milik Anda sendiri. Penerbit mayor?, secara umum mematok royalty kisaran 8-10 %, dan penulis harus menunggu
berbulan-bulan menikmati “jerih payah” menulisnya.
Masih ada banyak kelebihan yang kita dapatkan ketika
memilih indie publishing, apalagi, Pena Media Publishing tidak memilih-milih
karya Anda. Yang penting tidak menyinggung SARA, tidak bertentangan dengan UUD negara.
Silakan, apa saja genrenya, kami siap menerbitkan karya Anda.
Pena Media Publishing juga all out dalam media
jurnalistik, kami siap membantu media Anda, apapun bentuknya, seperti pengadaan
website, majalah, tabloid, dan media cetak atau elektronik lainnya. Karena kami
hadir untuk membangun bangsa lewat media literasi.
Jadi, tunggu apalagi, segera hubungi kami, percayakan
karya Anda kepada kami.
H. R. Umar Faruq
CEO Pena Media Publishing
Tlp/WA: 0857-3114-5674
PIN: 523D5BAF
PIN: 523D5BAF
Email: penamedia99@gmail.com
CV. Cyber Media Indonesia
Komentar
Posting Komentar